Ranca Cangkuang: Camping di Tepian Sungai Kawasan Gambung, Ciwidey

Finally, libur telah tiba! Jadi siapa yang sudah menyiapkan bucket list jauh-jauh hari untuk pergi ke destinasi wisata kali ini? Hari raya kali ini, pemerintah kembali mengeluarkan larangan mudik selama libur lebaran. Opsi untuk melepas penat pun hanya tinggal mengunjungi tempat yang berada di sekitaran tempat tinggal kita.

I guess some of you are probably wondering what else to do other than overeating ketupat and answering awkward question from your relatives. But you no need to worries because we already have an answer for you and it’s a short trip to Bandung Selatan: Ranca Cangkuang, our savior in current complex situation.

Ranca Cangkuang, Bumi Perkemahan Alternatif di Ciwidey

Mungkin beberapa dari kalian masih asing dengan tempat ini, atau bahkan baru mendengar namanya kali ini. Ranca Cangkuang, merupakan salah satu bumi perkemahan yang berada di daerah Ciwidey, tepatnya Gambung. Dengan sungai yang mengalir melalui camping groundnya, tempat ini menjadi opsi yang menarik untuk kalian berkemah bersama keluarga ataupun teman-teman.

Memang, saat ini Ranca Cangkuang cukup kalah pamor dengan tempat wisata lainnya di kawasan Ciwidey seperti Ranca Upas, Situ Patenggang dan Glamping lakeside. Meskipun begitu kami memiliki perspektif lain tentang tempat yang belum cukup dikenal di kawasan Bandung Selatan ini.

Bumi Perkemahan Ranca Cangkuang Gambus, Ciwidey

Bumi Perkemahan Ranca Cangkuang Gambus, Ciwidey

Kondisi geografis Bumi Perkemahan Ranca Cangkuang PPTK Gambung relatif sama dengan destinasi wisata alam lainnya di wilayah Bandung Raya. Seperti Lembang dan jayagiri misalnya yang menyajikan hutan pinus, kebun teh yang hijau dan udara yang sejuk.

Selain itu, kalian juga bisa sambil menyambangi tempat wisata terdekat di kawasan Ciwidey seperti Kawah Putih beserta pemandian air panas.  Nah, tentunya banyak sekali tempat wisata yang sudah terkenal di Ciwidey. Pada artikel ini saya akan berfokus membahas camping ground yang relatif masih belum terkenal ini dibanding destinasi lainnya yang tadi sudah disebutkan.

Rute Menuju Ranca Cangkuang

Seperti biasa, untuk menuju ke lokasi kami berkumpul di kawasan Antapani Bandung sebagai Meeting Point. Berencana berangkat jam 1 siang, ekspektasi kami sampai ke tujuan seharusnya sekitar pukul 3 sore.

Tapi seperti biasa, ekspektasi kadang ga sejalan dengan kenyataan. Karena kami sering berhenti dan mampir ke beberapa tempat untuk membeli logistik, perjalan kami jadi tersendat.

Selain itu, jalanan di waktu libur panjang cukup memuakkan. Hampir sepanjang perjalanan kami selalu menemui ruas jalan yang padat atau bahkan macet. Terutama saat berada di Soreang, beberapa kilo sebelum melewati jalan Ciwidey.

Entah karena ada buka tutup jalur atau memang kendaraannya sangat overload, perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh selama dua jam naik dua kali lipat hingga empat jam. Selain itu, saat sudah berada di dekat tempat perkemahan, jalanannya pun menjadi sangat rusak.

Berkemah di Alam

Berkemah di alam menjadi salah satu opsi yang patut kalian coba untuk menghilangkan penat

Maklum saja, akses jalan yang dilalui hanya satu (untuk kendaraan roda empat) dan mengitari kebun teh yang cukup indah untungnya. Karena kendaraan kami bukan diperuntukan untuk offroad, kami memilih untuk berjalan perlahan agar tidak merusak kendaraan dan tubuh kami tentunya.

Tetapi setelah sampai ke camping groundnya semua itu terbayarkan. Walaupun saat itu di area parkir Ranca Cangkuang sudah terdapat banyak kendaraan bersandar, akan tetapi kami masih cukup beruntung karena memiliki banyak opsi tempat untuk mendirikan kemah.

Ohiya rute yang kami lewati meliputi jalan berikut:
[START ~13.00] Antapani – Kiaracondong – Pasar Kordon – Terusan Buah Batu – Banjaran – Soreang – Ciwidey – Gambung [SAMPAI ~17.00].

Harga Tiket dan Fasilitas di Ranca Cangkuang

Pengunjung yang ingin berkemah di sini dikenakan biaya masuk dengan harga perorangnya Rp. 12.500. Bagi kalian yang membawa kendaraan pribadi roda dua dikenakan juga biaya parkir seharga Rp 5.000 per motor. Untuk kendaraan roda empat tentunya harganya berbeda, yaitu sekitar Rp 50.000 per mobil (kalau tidak salah).

Menurut kami harga yang perlu dibayarkan relatif terjangkau, terutama jika dibandingkan dengan tempat wisata sejenis di kawasan Bandung Selatan. Area perkemahannya juga cukup luas dan bervariatif, dalam artian kita bisa mendirikan tenda di dekat sungai, di lapang terbuka, ataupun di dekat pepohonan pinus yang ada.

Salah satu fasilitas yang ada di Buper Ranca Cangkuang ini ialah Kamar Mandi dengan jumlah yang cukup banyak

Selain itu, fasilitas yang tersedia di bumi perkemahan ini cukup lengkap, diantaranya area parkir kendaraan (roda dua dan roda empat), kamar mandi dan mushola. Tersedia juga beberapa warung yang menjual beberapa kebutuhan pokok bagi kalian yang tidak ingin ribet membawa banyak perbekalan ataupun logistik dari jauh.

Bagi kalian yang ingin berkemah dengan gaya overland dengan kendaraan roda empat sendiri, tempat ini tuh merupakan destinasi yang sangat cocok. Saat kami berkemah, banyak sekali orang yang camping dengan gaya tersebut. Menarik bukan?

Things to do in Ranca Cangkuang

Banyak kegiatan yang bisa kita lakukan selama berkemah di Ranca Cangkuang. Beberapa aktivitas yang asik untuk dilakukan menurut kami diantaranya sebagai berikut.

Chill and Camp

Terletak jauh dari perkotaan, tempat ini memberikan kesunyian dan keasrian yang juga jadi tujuan orang-orang berkunjung ke tempat ini yaitu mendirikan tenda, bersantai dan bermalam disana.

Salah satu spot paling menarik di bumi perkemahan ranca cangkuang yaitu terdapat sungai yang masih jernih sehingga kebanyakan wisatawan mendirikan tenda didekat sungai. Sial bagi kami, bertepatan dengan liburan lebaran tempat ini menjadi ramai sehingga tempat terbaik untuk mendirikan tenda sudah terisi oleh orang lain.

Camping dengan gaya overland cukup ramai diminati di sini

Camping dengan gaya overland cukup ramai diminati di sini

Untuk itu, kami memilih mendirikan tenda di tempat yang lebih tinggi dibandingkan tenda-tenda lainnya, sehingga meskipun kami tidak mendapatkan spot favorit untuk berkemah, namun kami memilih area lebih tinggi untuk bisa melihat keseluruhan area. Selain itu, di tengah pandemi kami juga beruntung karena tempat yang ditempati ini cukup private sehingga tidak berdekatan dengan tenda lainnya.

Sedikit tips dari kami, untuk kalian yang ingin berkemah di sini dan bertepatan dengan hari libur panjang, sebaiknya kalian datang lebih awal untuk mengamangkan tempat favorit. Lebih baik lagi jika datang bukan di hari libur nasional atau panjang, sehingga kesan yang didapatkan akan lebih baik;

Api Unggun

Tak lengkap rasanya kalau mendirikan tenda tanpa adanya api unggun. Kami hanya membawa sedikit peralatan untuk membuat api unggun. Tapi jangan khawatir, di Ranca Cangkuang ini ada yang menjual kayu bakar yang sekaligus dibantu menyalakannya. Harganya sangat terjangkau, untuk satu ikat kayu bakar seharga Rp.25.000 sudah termasuk serabut kelapa, loh!

Api unggun ini sangat bermanfaat saat kalian sedang camping diantaranya bisa membuat suhu disekitar lebih hangat dan kalianpun bisa membakar makanan mentah seperti jagung, kentang dan lainnya. To be honest, kami kesulitan ketika membuat api unggun karena hujan yang menemani kami sejak diperjalanan.

Masak, makan, minum dan bencengkrama di depan tenda

Masak, makan, minum dan bencengkrama di depan tenda

Tips bagi kalian yang ingin membuat api unggun, usahakan memilih kayu yang kering sehingga mudah dibakar. Selanjutnya, bawa kertas atau serabut kelapa untuk menjadi bahan bakarnya, tidak lupa kalian bisa siapkan paraffin sehingga bisa mempermudah kalian dalam menyalakan api unggun.

Sing Along

Suasana malam itu menjadi lengkap dengan petikan gitar dan menyanyikannya bersama, aktifitas yang kami lakukan menjelang tengah malam. Oiya, karena tenda kami relatif jauh dengan tenda pengunjung lainnya jadi aktifitas bernyanyi ini tidak menggangu pengunjung lain.

Tips juga, ketika kalian akan melakukan aktifitas seperti bernyanyi apabila kondisi perkemahan ramai pastikan kalian bernyanyi pada siang hari sehingga tidak menggangu pengunjung lain yang akan istirahat.

Quality Time with Family or Friends

Perkemahan Ranca Cangkuang di dominasi oleh pengungjung bersama keluarga dan kerabatnya. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan libur panjang hari raya idul fitri dan adanya larangan mudik dari pemerintah sehingga orang-orang memanfaatkan destinasi wisata terdekat.

Camping bersama Keluarga di Ranca Cangkuang

Banyak wisatawan yang melakukan kegiatan camping bersama keluarga di Ranca Cangkuang

Ketika kami berkunjung tempat perkemahan sudah penuh oleh pengunjung yang membawa keluarga. Selain itu, mereka membawa kendaraan pribadi kedalam tempat perkemahan sehingga menyebabkan spot perkemahan menjadi padat. Tips buat kalian yang ingin berkunjung ke Ranca Cangkuang, sebaiknya hindari waktu liburan nasional dan gunakan waktu cuti pribadi, hehe.

Berenang di sungai

This is the perfect things to do in Ranca Cangkuang, kelebihan tempat ini mempunyai sungai yang masih jernih dan mengalir sepanjang tempat perkemahan. Jika kalian ingin berkunjung kesini jangan lupa membawa baju ekstra untuk berenang.

Ketika kami kesini banyak sekali pengunjung yang bermain air di sungai, kebanyakan anak-anak. Aliran sungai di Ranca Cangkuang relatif tidak deras sehingga aman bagi pengunjung untuk bermain air disini. Di tengah pandemi seperti ini, kami mengurungkan niat untuk bermain air karena satu dan lain hal.

Camping di tepi sungai yang mengalir melalui camping ground Ranca Cangkuang

Camping di tepi sungai yang mengalir melalui camping ground Ranca Cangkuang

Nah itulah keseruan yang kita lakukan ketikan berkemah di salah satu camping ground di Bandung Selatan. Semoga bisa bermanfaat dan bagi kalian yang ingin berlibur berkemah dengan pengalaman yang berbeda. Ikuti terus instagram kami di @nyikreuh untuk update terbaru tentang berbagai tempat wisata yang pernah kai kunjungi. Sampai jumpa di postingan kami berikutnya, See you!

Total Pengeluaran

Tiket Masuk: Rp 15.000/ orang

Parkir Motor: Rp 5.000/ motor : 2 = Rp 2.500/ orang

Kayu Bakar: Rp 75.000/ 3 ikat : 6 orang = Rp 12.500/ orang

Logistik & Perbekalan: Rp 360.000 : 6 orang = Rp 60.000/ orang

Total Perorangan: ~Rp 90.000/ orang

Beri penilaian untuk postingan ini!
[Keseluruhan: 2 Rata-rata: 5]

Leave a Reply