Taman Safari: Kembali Bertamasya di Era New Normal

Era New Normal atau istilah terkininya “adaptasi kebiasaan baru” menjadi berita hangat dalam beberapa waktu terakhir. Bukan tanpa alasan, hal ini berpengaruh banyak terhadap beberapa sektor, terutama tren pariwisata di Indonesia pada waktu mendatang.

Wisatawan pada masa ini tentunya harus mengadaptasi kebiasaan baru dengan memperhatikan beberapa faktor, antarai lain mengenai kesehatan, kebersihan, keselamatan dan tentunya keamanan sebelum memasuki objek wisata.

Tempat Wisata yang Tepat di Era Kini

Taman Safari jadi tempat berwisata yang tepat menurut saya, kenapa? Dari faktor keamanan protokoler kesehatan, di tempat ini tidak terjadi kontak langsung dengan sesama wisatawan karena menggunakan kendaraan pribadi di wahana utama, atau isitlah lainnya animals tour.

Memberi makan Zebra dari dalam mobil di Taman Safari

Memberi makan Zebra dari dalam mobil

Kemudian, ketika saya membaca sejumlah artikel sebelum akhirnya memutuskan untuk berangkat, jumlah kapasitas wisatawanyapun dibatasi. Hanya sekitar 20% dari total kapasitas maksimal pengunjung saja yang bisa masuk dan pihak taman wisata juga menerapkan standar protokoler yang cukup ketat pada setiap wahananya.

Jadi, saya anggap hal itu sudah cukup membuat wisatawan merasa aman dan nyaman ketika datang berkunjung.

Berwisata di Taman Safari dengan Protokol Kesehatan

Taman Safari dibuka kembali pada Senin, 15 Juni 2020 setelah sebelumnya sempat dilakukan penutupan selama kurang lebih 3 bulan untuk mencegah penyebaran pandemik Covid-19. Meskipun masih ada beberapa wahana yang ditutup karena dianggap mengandung resiko tinggi, tapi itu tidak mengurangi kebahagiaan saya berkunjung ke tempat ini.

Perjalanan saya dimulai dari Jakarta, tepatnya daerah Kalibata sekitar pukul 08.00 WIB. Pada awalnya saya memprediksi bakalan terjebak macet, tapi ternyata tidak. Jalanan lancar dan saya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam untuk sampai di sana.

Sebelumnya saya sudah melakukan transaksi pembelian tiket secara online melalui situs resminya, yaitu tamansafaribogor.com. Harga tiket yang perlu dibayarkan yaitu Rp220.000/orang dan saya pergi bersama ketiga teman lainnya pada saat itu.

Prosedur Pemeriksaan Sebelum Memasuki Area Wisata

Sesampainya di sana, kami perlu melewati 3 tahapan cek poin untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19. Pertama, pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengecekan suhu tubuh penumpang dan penyiraman kendaraan menggunakan cairan disinfektan.

Kedua, pemeriksaan administrasi oleh bagian ticketing mengenai pemesanan hingga mendapatkan identitas pengunjung. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kita memesan tiket terlebih dahulu secara online sebelum datang ke Taman Safari.

Ketiga dan yang terakhir adalah pemeriksaan keamanan sebelum memasuki wahana. Dari proses pemeriksaan yang pertama hingga terakhir, itu semua dilakukan dengan tools yang menunjang pencegahan penyebaran Covid-19, jadi tidak perlu khawatir.

Mulai Menjelajahi Taman Safari

Setelah seluruh proses pemeriksaan selesai, akhirnya kami bisa mulai menjelajahi Taman Safari. Hewan pertama yang saya temui adalah gajah, mereka terlihat gemuk dan tidak kekurangan gizi seperti apa yang media beritakan.

Kawanan gajah sedang berkumpul

Kawanan gajah yang sedang berkumpul

Sebelumnya saya sempat membaca berita mengenai satwa di kebun binatang yang terancam mati akibat kelaparan. Hal yang menjadi penyebab utamanya ialah karena tidak adanya pengunjung, sehingga mengakibatkan pihak pengelola kebun binatang kesulitan dalam hal keuangan untuk memelihara dan merawat satwanya. Tetapi apa yang saya lihat saat itu berbeda dengan yang diberitakan, setidaknya di Taman Safari.

Kembali lagi ke penjelajahan, mobilpun kami pacu perlahan sambil memandangi satu persatu gajah di sampingnya, sesekali sayapun melempari satu tangkai wortel ke arah mereka yang sebelumnya sudah dibeli dalam perjalanan menuju pintu masuk Taman Safari. Dengan lahapnya merekapun memakannya seolah tidak memiliki rasa kenyang.

Memasuki area satwa selanjutnya, yaitu kuda nil dan unta yang saling berhadapan satu sama lain. Saya jarang sekali melihat kuda nil di daratan pada saat itu, mereka cenderung lebih lama berdiam diri dan bermalas-malasan di dalam air.

Sementara, unta dengan aktifnya mendekati kaca mobil untuk meminta makanan, sayapun dengan semangat memberikannya mereka satu tangkai wortel untuk mereka makan bersama-sama.

Selanjutnya saya tiba di markas-markasnya hewan buas seperti banteng, bison, harimau dan singa. Kamipun wajib menutup kaca mobil, walaupun demikian tidak terlihat aktifitas yang signifikan dari mereka yang cenderung hanya duduk dan tiduran saja.

Jerapah, badak putih dan zebra jadi hewan yang paling menarik untuk dikunjungi, selain karena motif kulit dan bulunya yang menarik perhatian, mereka nampak jauh lebih bersih apabila dibandingkan dengan hewan lainnya. Kami pun tak sungkan berlama-lama berada di area itu dan membuat kendaraan lainnya sedikit mengantre.

Jerapah di Taman Safari Bogor

Jerapah di Taman Safari Bogor

Selebihnya yaitu hewan mamalia lainnya, seperti kijang, rusa, beruang, monyet dan lain-lain yang bisa kita liat dan rasakan kedekatannya bersama para satwa yang menggemaskan ini di Taman Safari.

Sekilas Tentang Taman Safari

Menurut Wikipedia, Taman Safari menampung atau merawat kurang lebih 2,500 satwa dari hampir seluruh penjuru dunia, termasuk hewan langka seperti Harimau Benggala, Jerapah, Singa, Orang Utan, Gajah, Anoa, Komodo dan lain sebagainya.

Taman ini juga memiliki area khusus untuk beberapa jenis binatang, seperti Bird Aviary, Baby Zoo, Australia Outback, Bird Of Prey, Taman Buaya, Komodo Dragon Island, Kampong Papua, Bahtera Penguin, Primata Center, Lorong Reptil, Satwa Malam, Anjungan dan juga Istana Panda.

Kemudian terdapat beberapa pertunjukan seperti lumba-lumba dan yang saya tunggu adalah Cowboy Show yang dapat disaksikan pada pukul 15.30 WIB. Ada hal yang menarik pada saat itu, yaitu skenario dari pertunjukkan tersebut tidak berubah dari 13 tahun lalu saat pertama kalinya saya mengunjungi tempat ini.

Si Kancil dan kawanannya

Si Kancil dan kawanannya

Kesan dan Kesimpulan

Well, Setelah sekian lama saya harus diam di rumah aja karena Covid, akhirnya saya sedikit mendapatkan kebahagiaan kembali karena bisa bertamasya ke Taman Safari Bogor. Ga banyak berubah, tapi tempat tersebut masih tetap jadi referensi kebun binatang yang paling menyenangkan untuk di kunjungi versi saya, apalagi saat berada di tengah situasi seperti ini.

Terima kasih sudah mengunjungi blog kami, jangan lupa juga follow instagram kami di @nyikreuh dan @luthfiharisma untuk mengetahui informasi dan update terbaru kami mengenai traveling. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!

Tiket Masuk: Rp220.000/orang dewasa & Rp200.000/anak 1-5 tahun (weekend dan hari libur), Rp185.000/orang dewasa & Rp160.000/anak 1-5 tahun (weekday) [terakhir cek 15 Juli 2020]

Alamat: Jalan Kapten Harun Kabir No. 724, Cibeureum, Cisarua, Cibeureum, Kec. Cisarua, Bogor, Jawa Barat 16750

Nomor Telepon: (+62)1500-212

Jam Operasional: 08:30 – 17:00

Sosial Media: @taman_safari (instagram), @tsi_bogor (twitter), @tamansafari.cisarua (facebook)

Website: https://tamansafari.com/

Beri penilaian untuk postingan ini!
[Keseluruhan: 1 Rata-rata: 5]

Leave a Reply