Pengalaman Membuat Paspor di KANIM Kelas 1 Surapati Bandung

Pergi untuk jalan-jalan ke luar negeri pasti menjadi keinginan atau cita-cita banyak orang saat ini. Selain perlu membawa bekal berupa uang dan pengetahuan, kita juga memerlukan beberapa dokumen penting yang harus dibawa seperti paspor ataupun visa (untuk negara tertentu, salah satunya Trip ke Jepang).

Berbicara tentang paspor, saya akan berbagi sedikit pengalaman mengenai cara memperolehnya dimulai dari daftar antre hingga ke proses pengambilan. Hal-hal yang perlu dilakukan cukup mudah dan tidak memerlukan banyak waktu maupun uang, tidak seperti dulu saat sebagian orang perlu mengantre dari pagi dan terkadang terbujuk oleh calo.

Perlu diperhatikan bahwa prosedur permohonan paspor dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan ketentuan dari Direktorat Jenderal Imigrasi. Untuk itu proses permohonan dapat saja berbeda, maka tetap jadikan situs imigrasi.go.id sebagai panduan utama.

Aplikasi Antrian Paspor

Proses singkatnya saya mengajukan paspor tahun 2018 dengan mendaftar secara online menggunakan aplikasi untuk mendapatkan antrean, kemudian pada tanggal yang ditetapkan datang ke kantor imigrasi yang kita pilih pada saat mendaftar. Gak pake lama, berikut ini adalah pengalaman saya dalam membuat paspor pada bulan Oktober 2018.

Daftar Antrian Paspor dengan Aplikasi di Android

Langkah awal yang perlu kita lakukan yaitu memastikan kota dan kantor imigrasi mana yang akan kita kunjungi. Setiap kanim memiliki kebijakan tersendiri, ada yang masih menerima permohonan secara walk-in, daftar melalui whatsapp dan ada juga yang hanya menerima pendaftaran secara online.

Karena saya berniat untuk mengajukan paspor di Kota Bandung, maka saya membuka situs bandung.imigrasi.go.id untuk mengetahui bagaimana prosedur yang berlaku. Berdasar keterangan pada situs tersebut para pemohon hanya dapat mendaftar antrean secara online. Maka dari itu kita perlu mendaftarkan diri di situs resminya atau menggunakan aplikasi bernama “Antrian Paspor” (unduh di playstore untuk android).

Pengumuman pembuatan PASPOR

Untuk mendapatkan antrean saya lebih memilih menggunakan aplikasi pada smartphone karena penggunaannya lebih praktis dan mudah walaupun secara interface keduanya tidak terdapat banyak perbedaan. Setelah aplikasi/ situs terbuka kita perlu mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk mendapatkan username dan password.

Saat pendaftaran kita perlu mengisi beberapa data seperti username, password, nomor induk kependudukan (NIK), e-mail dan lainnya. Setelah proses pendaftaran dan verifikasi (melalu e-mail) selesai, berikutnya kita dapat memilih jadwal untuk melakukan wawancara di kanim yang kita inginkan.

Tips Mendapatkan Antrian

Dikarenakan banyaknya pemohon dan kuota pelayanan yang terbatas, maka kita harus berebut dengan pemohon lain untuk bisa mendapatkan jadwal wawancara. Setiap hari minggu tepatnya pukul 16.00 jadwal permohonan paspor untuk 7 hari ke depan akan dibuka, untuk itu saya sarankan segera mendaftarkan diri pada hari minggu tersebut.

Saat jadwal tersedia maka kita dapat memilih tanggal untuk wawancara sesuai dengan kuota yang masih tersisa. Saat mendaftar kemarin saya memilih untuk melakukan wawancara di pagi hari dan hasilnya mendapatkan waktu wawancara antara pukul 08.00 – 09.00.

Daftar Antrean dengan aplikasi Online

Pada aplikasi atau situs tersebut klik tab “Daftar Permohonan” untuk melihat informasi mengenai pendaftaran yang baru dilakukan. Jika pendaftaran berhasil maka informasi mengenai kode antrean, kantor imigrasi, nama pemohon, tanggal kedatangan serta waktu akan terpampang di sana.

Selain itu pada halaman tersebut akan terdapat QR Code yang harus ditunjukkan pada petugas saat hendak melakukan verifikasi data dan wawancara. Maka dari itu sebaiknya QR Code tersebut disimpan dengan cara melakukan screenshot sehingga pada saat datang ke kanim kita tidak perlu log-in kembali untuk menunjukkannya.

Verifikasi data dan Wawancara di KANIM Pilihan

Setelah antrean kita terdaftar secara online, langkah berikutnya yaitu melakukan verifikasi berkas dan juga wawancara di kanim pilihan. Saat hendak datang ada beberapa dokumen yang perlu disiapkan terlebih dahulu, dokumen yang saya bawa saat itu di antaranya:

1. Kartu Tanda Penduduk (E-KTP)
2. Kartu Keluarga
3. Akta Kelahiran
4. Ijazah Terakhir

Masing-masing dokumen tersebut perlu dibawa dan juga difoto-copy sebanyak satu lembar di kertas A4 untuk diserahkan. Setelah dicocokkan lembar aslinya dapat kita bawa kembali.

Selain ke-empat dokumen tersebut, terdapat beberapa dokumen tambahan sesuai kondisi pemohon, seperti akta perkawinan, surat pewarganegaraan Indonesia dan lainnya. Dokumen selengkapnya dapat dilihat pada situs bandung.imigrasi.go.id/permohonan-paspor/.

Setelah menyiapkan dokumen berikutnya kita perlu datang ke kanim sesuai dengan jadwal dan waktu yang ditetapkan. Saya menyarankan untuk datang tepat waktu atau 10 menit sebelum jadwal, karena pada saat sampai kita perlu melakukan antre lagi dengan beberapa orang yang mendapatkan jadwal wawancara yang sama dengan kita.

Di kanim surapati Bandung kita perlu menuliskan nama di kertas yang telah disediakan oleh petugas (dekat pintu masuk) dan menunggu untuk dipanggil. Setelah itu kita perlu memperlihatkan QR Code yang sebelumnya sudah didapat untuk dipindai dan ditukarkan dengan map beserta formulir pendaftaran.

Kantor Imigrasi Kelas 1, Surapati, Bandung

Pada tahap tersebut dokumen yang kita bawa akan diperiksa oleh petugas dan lembar yang telah dicopy akan dilampirkan pada map. Setelah selesai mengisi formulir kemudian kita tunjukkan kembali formulir yang sudah diisi kepada petugas untuk mendapatkan nomor antrean wawancara.

Saat menunggu wawancara perhtikan layar yang menunjukkan nomor antrean dan jangan sampai terlewat. Saat nomor kita dipanggil maka berikutnya hanya perlu masuk ke ruangan sesuai dengan yang diinstruksikan dengan membawa map dan formulir di dalamnya.

Pada proses ini pertama-tama kita diarahkan untuk memeriksa kembali data diri yang terpampang pada layar komputer petugas. Setelah dipastikan sesuai berikutnya petugas akan menanyakan beberapa hal seperti akan digunakan ke mana paspor tersebut, dalam rangka apa dan hal lainnya.

Setelah selesai kita akan difoto dan kemudian diberi resi pembayaran, nominal yang harus dibayarkan sesuai dengan jenis paspor yang kita ajukan. Saat itu saya memilih untuk melakukan pembayaran melalui mobile banking, setelah pembayaran tiga hari kerja kemudian kita dapat datang kembali ke kanim tersebut untuk mengambil paspor.

Hari Pengambilan Paspor

Saat hendak mengambil paspor kita perlu membawa resi serta bukti pembayaran yang telah dilakukan sebelumnya. Paspor dapat diambil paling cepat tiga hari kerja setelah pembayaran dan disarankan untuk tidak lebih dari 30 hari.

Kita dapat datang ke kanim tempat pendaftaran pada jam-jam tertentu, saat itu saya datang pada pukul 13.00. Saat tiba kita akan diarahkan menuju loket pengambilan untuk diperiksa resi serta bukti pembayarannya, setelah itu tinggal menunggu untuk di panggil.

Buku Paspor (bukan buku nikah)

Tidak lebih dari 5 menit nama saya dipanggil kemudian dilakukan pengecekan ulang mengenai data diri yang tercetak di paspor tersebut apakah sesuai atau tidak. Apabila sesuai maka berikutnya kita perlu melakukan tanda tangan pada halaman belakang paspor, kemudian kita dapat pulang dengan membawa paspor baru di tangan kita.

Sekian pengalaman saya dalam hal melakukan pengajuan paspor, mungkin saja terjadi perbedaan pengalaman dalam hal pelayanan ataupun regulasi yang ada. Bagi saya pelayanan pembuatan paspor ini sangatlah baik, waktu yang diperlukan untuk pendaftaran pun tidak lebih dari satu jam dan juga pengambilan yang tidak lebih dari 10 menit. Kendala hanya terjadi saat hendak mendapatkan antrean online dikarenakan sangat sulit diakses. Terima kasih telah membaca pengalaman ini, jangan lupa tetap pantau nyikreuh.com untuk mengetahui trip berikutnya yang akan kami lakukan, see you!