Gumuk Pasir Parangkusumo: Sand Boarding yang Memacu Adrenalin #JOG19

Setelah puas berenang dan lompat tebing di Air Terjun Sri Gethuk serta mengisi perut dengan sate klathak, petualangan kami kembali dilanjutkan. Berikutnya kami akan melakukan kegiatan yang ga kalah serunya dari yang sebelum-sebelumnyanya.

Walaupun mengasyikkan, kegiatan satu ini cukup melelahkan dan memakan banyak tenaga. Berlokasi di suatu gumuk pasir dekat pantai selatan, yang akan kami coba lakukan ialah Sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo.

Menuju Gumuk Pasir Parangkusumo

Setelah makan sate klathak di sekitaran Pleret, rencana awal kami adalah menuju penginapan untuk istirahat “sedetik”. Tetapi karena sudah mendekati sore hari, jadi kami pikir nanggung kalau harus ke penginapan dulu.

Akhirnya kami memutuskan untuk langsung menuju ke arah selatan. Yap, lokasi gumuk pasir yang kami tuju berada dekat dengan pantai selatan.

Gumuk Pasir Parangkusumo Yogyakarta

Gumuk Pasir Parangkusumo Yogyakarta

Gumuk Pasir Parangkusumo berada di dekat Pantai Parangtritis, tepatnya beralamat di Jl. Pantai Parangkusumo, Kecamatan Kretek, Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari tempat kami berada, yaitu Sate Klathak Pak Pong, hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke sana. Dengan jarak tempuh ~23 km dan kondisi jalan yang lancar, kami dapat sampai tepat waktu sesuai dengan perkiraan.

Sampai di Gumuk Pasir yang Luas!

Setelah sampai di kawasan Parangtritis, kami sedikit kebingungan karena ternyata gumuk pasirnya sangat luas dan terbagi ke beberapa area. Setelah melewati beberapa area (tidak sampai ujung) akhirnya kami sudah memutuskan area mana yang akan dikunjungi dan segera memarkirkan kendaraan.

Kondisi di area yang kami pilih cukup ramai, walau begitu tidak terlihat padat karena areanya cukup luas. Dari kejauhan terlihat sudah ada beberapa orang di puncak gumuk pasir tersebut, dan ada beberapa kendaraan lagi yang baru datang.

Begitu keluar dari mobil, kami di tagih biaya parkir kendaraan oleh warga yang berjaga di tempat itu. Biaya parkir kendaraan roda empat yang perlu kami bayar yaitu Rp10.000/mobil, sedangkan untuk kendaraan roda dua yaitu Rp5.000/motor (biaya per November 2019).

Setelah membayarnya kami langsung jalan menuju puncak gumuk pasir tersebut untuk melihat keadaan sekeliling dari atas, tentunya ga lupa untuk foto-foto juga hehe.

Setelah puas berfoto, kami jadi penasaran untuk mencoba bermain seluncur pasir, atau bahasa inggrisnya sandboarding. Salah satu dari kami pun belum pernah ada yang mencobanya, jadi dengan modal nekat akhirnya kami memutuskan untuk menyewa papan seluncur di dekat tempat parkir.

Sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo untuk Pertama Kali

Kami menyewa satu papan seluncur dengan harga Rp100.000 ke penjaga yang ada di parkiran. Dengan uang tersebut kita juga mendapatkan jeli petrolum dan spons untuk dilapisi ke papan tersebut, fungsinya agar bisa lebih “mulus” saat berseluncur.

Papan yang kami sewa bisa digunakan tanpa batas waktu di area tersebut, alias sampai tepar. Apabila sudah dikembalikan, tentunya kami perlu membayar dengan nominal yang sama untuk meminjamnya kembali.

Belajar Sandboarding dengan Pemandu Lokal

Belajar Sandboarding dengan Pemandu Lokal

Engga seperti yang kami kira, ternyata setelah menyewa papan kami diajarkan dan dipandu terlebih dahulu bagaimana cara bereseluncur yang benar. Awalnya kami kira hanya akan disewakan terus kami dilepas begitu saja, tetapi ternyata ibu penjaganya mengajarkan kami dengan telaten hingga akhirnya bisa berselancar sendiri.

Pertama-tama, kami diajarkan berseluncur dengan menduduki papan terlebih dahulu. Setelah itu mulai diajarkan berdiri di atas papan dan cara agar bisa menjaga kesimbangan.

Sandboarding untuk pemula bisa sambil duduk

Sandboarding untuk pemula bisa sambil duduk

Ternyata berseluncur sambil berdiri tidak semudah yang dilihat. Pada awalnya kami selalu saja jatuh saat belum berseluncur hingga ke paling bawah, tetapi lama kelamaan akhirnya bisa juga berseluncur dengan mulus.

Setelah dirasa lancar, barulah kami mulai dilepas untuk terus mencobanya sendiri. Terima kasih bantuannya ibu penjaga Gumuk Pasir Parangkusumo!!

Jatuh, bangun lalu meluncur lagi!

Awalnya kami hanya mencoba di gumuk yang landai. Tetapi karena sudah mulai hatam dan merasa perlu tantangan lagi, akhirnya kami pindah ke gumuk yang lebih tinggi dan terjal.

Menurut penuturan si ibu, jarang ada yang mau berseluncur di gumuk yang tinggi itu. Biasanya wisatawan dari luar negeri atau bule lah yang lebih berani mencobanya.

Yaa setelah banyak mencoba akhirnya kami bisa sedikit sombong dan menyamai level keberanian wisatawan mancanegara haha.

Sand Surfing di Gumuk Pasir Parangkusumo, Jogjakarta, 2019 silam

Sand Surfing di Gumuk Pasir Parangkusumo, Jogjakarta, 2019 silam

Ohiya, buat kalian yang mau main seluncur kami sarankan untuk membawa baju ganti juga. Karena kalau kalian masih pemula kaya kita, ada kemungkinan buat jatuh berkali-kali dan tentunya pasirnya akan masuk ke dalam pakaian kalian.

Selain itu, karena berada dekat pantai dan cuacanya cukup panas, kita juga jadi lebih mudah cape dan berkeringat. Yang paling bikin cape sih sebenarnya bukan saat sedang berseluncur, tapi saat jalan untuk naik kembali ke atas gumuk.

Yaa walaupun cape tetep aja ga bisa ngalahin semangat kami buat beselancar, padahal kaki udah keram-keram haha.

Ringkasan dan Kesimpulan

Kegiatan Sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo ini merupakan kegiatan paling seru bagi saya di hari pertama. Kami juga akhirnya bisa merasakan pengalaman pertama untuk berseluncar di atas pasir.

Bagi kalian yang mau berselancar juga, kami sarankan untuk datang di sore hari dan pastikan bahwa sebelumnya belum turun hujan yaa. Karena kalau pasirnya masih basah, selancar kalian gaakan semulus biasanya.

Di area yang kami datangi, fasilitas yang disediakan hanya alakadarnya, yaitu mencakup parkir kendaraan dan juga kamar mandi yang menumpang di toko oleh-oleh.

Demikian cerita mengenai pengalaman sandboarding pertama kami di Gumuk Pasir Parangkusumo, semoga dapat bermanfaat bagi kalian yang juga ingin datang dan mencobanya.

Jangan lupa ikuti juga instagram kami di @nyikreuh dan @GhiffariHendana untuk mengetahui update terbari dari tempat-tempat yang pernah atau akan kami kunjungi berikutnya. Sampai jumpa!!

Biaya: Gratis – Rp100.000

Alamat: Jl. Pantai Parangkusumo, Kecamatan Kretek, Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55772

Hari Operasional: Setiap Hari

Jam Operasional: 06.00 – 18.00

Beri penilaian untuk postingan ini!
[Keseluruhan: 1 Rata-rata: 5]

Leave a Reply