Air Terjun Sri Gethuk: Dari Berenang Hingga Cliff Jumping! #JOG19

Air Terjun Sri Gethuk di Gunungkidul, Yogyakarta, adalah tujuan berikutnya setelah kami gagal mendapatkan Sunrise di Bukit Panguk Kediwung pada trip hari pertama. Sebenarnya itenary ini sudah direncanakan jauh-jauh hari, tapi yaa kenyatan ga selalu sesuai dengan harapan..

Walaupun trip ke destinasi pertama ini kurang memuaskan, tetapi kami masih semangat untuk menuju lokasi berikutnya. Harapan kami waktu sih semoga air terjun yang akan kami kunjungi itu bisa lebih menarik lagi!

Perjalanan Menuju Air Terjun Sri Gethuk

Untuk menuju Air Terjun Sri Gethuk, kami perlu mengemudi sejauh ~15KM dari lokasi saat itu, yaitu Bukit Panguk. Dengan menggunakan kendaraan roda empat, estimasi waktu yang akan kami tempuh yaitu sekitar 40 menit menurut Google Maps.

Perjalanannya cukup lancar, tidak menemukan kemacetan dan jalan yang dilalui pun cukup bagus. Pemandangan dan suasana yang di sepanjang perjalanan pun cukup menyegarkan. Hanya saja, saat sudah mendekati air terjun, jalanan yang dilalui menjadi lebih kecil dan sempit.

Kami sempat beberapa kali nyasar (salah ambil belokan) selama perjalanan. Sebenenarnya aplikasi maps sudah menunjukkan jalan yang benar, tetapi beberapa ruas jalan yang disarankan saat itu ternyata tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4.

Untung saja, selama perjalanan terutama saat sudah mendekai air terjun, banyak plang atau penunjuk jalan yang sangat membantu sehingga kami bisa kembali ke jalan yang benar.

Air Terjun Sri Gethuk Yogyakarta

Plang Air Tejrun Sri Gethuk dekat parkir kendaraan

Touchdown! (Walau Terlalu Pagi)

Setelah menempuh sekitar 40 menit perjalanan, akhirnya kami tiba juga di tujuan. Sayangnya, entah karena terlalu pagi atau bagaimana, saat kami datang loket masuk menuju air terjun masih tutup (sekitar jam 08.15).

Untung saja, tak berapa lama menunggu salah satu petugas akhirnya datang dan menghampiri kami. Setelah membayar tiket masuk seharga Rp10.000/orang dan tiket parkir Rp25.000/mobil, kami kemudian diantarkan menuju areal parkir oleh si petugas tersebut.

Setelah bersiap-siap dan membawa pakaian ganti, berikutnya kami segera bergegas jalan menuju Sungai Oyo mengikuti plang penunjuk arah sesuai yang disampaikan petugas tadi. Ternyata untuk mencapai sungainya pun tidak secepat yang dikira, kita harus menuruni jalanan sekitar 10-15 menit.

Ohiya, di sepanjang jalan menuju sungai terdapat beberapa fasilitas umum yang bisa digunakan, mulai dari kamar mandi (berbayar); bilik ganti pakaian; warung dan beberapa saung untuk beristirahat.

Naik Perahu atau Jalan Kaki Menyusuri Sungai

Jalan menuju air terjun sri gethuk

Jalan menuju air terjun sekitar 10 sampai 20 menit

Setelah sampai di tepi sungai, ternyata perjalanan kami masih belum selesai. Jarak menuju air terjun itu sendiri masih sekitar 400 meter  jauhnya.

Hmm kalau dipikir-pikir kayanya untuk sampai ke setiap Air Terjun pasti memerlukan waktu untuk berjalan yang cukup lama. Seperti misalanya untuk menuju Curug Omas di Bandung, Curug Malela di Kab. Bandung dan juga Curug Sawer di Situgunung ,Sukabumi, pada trip terdahulu kami.

Kembali lagi ke Sri Gethuk, saat itu terdapat dua opsi yang bisa kita pilih untuk sampai ke ujung. Opsi pertama kita bisa diantarkan oleh petugas menggunakan Perahu, atau yang kedua dengan berjalan kaki menyusuri sungai oyo.

Karena penasaran dengan bagaimana jalanan yang harus ditempuh, akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki saja sampai ke ujung, pulangnya barulah bisa menaiki perahu. Kurang lebih 15 menit berjalan, akhirnya kami tiba juga di Air Terjun Sri Gethuk.

Menggunakan Perahu menuju air terjun

Kalau ga mau jalan, bisa juga naik perahu untuk sampai ke air terjun

Air Terjun Sri Gethuk dan Alam yang Indah!

Perjalanan akhirnya selesai, saat tiba ternyata hanya kami ber-lima lah orang yang ada di air terjun itu (untuk beberapa waktu). Pastinya sih kita seneng banget dengan kondisi kaya gini, selain bisa berfoto dengan puas; kita juga bisa meng-eksplorasi tempat itu tanpa rasa canggung.

Kondisi alam di sana masih sangat indah dan terjaga, begitu pula dengan air sungainya yang terbilang cukup jernih. Beberapa kali saya datang ke sungai di tempat wisata, kondisi airnya engga sejernih dengan yang ada di sini.

Air Terjun Sri Gethuk itu sendiri tidak terlalu besar, tetapi aliran airnya cukup deras. Kita juga bisa berjalan mendekat dan merasakan sedikit “terapi air” dari air terjun tersebut.

Sri Gethuk Waterfall Jogja

Air Terjun Sri Gethuk Yogyakarta

Di dasarnya, air terjun itu dikelilingi oleh banyak bebatuan sehingga mempermudah kita untuk mendekatinya. Walaupun begitu, bebatuan disana sangatlah berlumut dan licin, jadi harus hati-hati juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah puas berfoto dan menikmati segarnya aliran air terjun tersebut, kami jadi sangat tergoda untuk berenang di sungainya yang jernih itu. Untuk lebih amannya sih kita sebaiknya berenang dengan menggunakan pelampung, kebetulan di tempat penyewaan perahu juga tersedia banyak pelampung untuk disewakan.

Tanpa pikir lama, saya dan Dicky memutuskan untuk lari ke tempat awal penyewaan perahu untuk menewa pelampung. Setelah pelampung didapatkan, kita berdua ditawari untuk kembali ke air terjun menggunakan perahu bersama petugas tersebut. Yaaa dalam rangka menghemat energi, tentu saja kita mengiyakan tawarannya hehe.

Berenang dan Lompat Tebing yang Menyegarkan

Setelah menyewa pelampung dengan harga Rp20.000/setel, ga pake lama kami langsung nyebur ke air sungai yang ternyata emang sangat menyegarkan.

Berenang di sungai

Berenang di sungai bener-bener nyegerin! kondisi sehabis hujan, jadi airnya ge terlalu terlihat jernih

Sayangnya, ga lama setelah kita nyebur hujan langsung turun dengan deras. Untuk cari aman kita langsung naik lagi ke atas untuk berteduh sembari menunggu hujan reda.

Walaupun pake pelampung, berenang di sungai dalam kondisi hujan sangat tidak direkomendasikan. Selain karena air menjadi coklat atau keruh akibat membawa tanah, arus yang cukup kencang juga takutnya bisa membuat kita hanyut.

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya hujan pun berhenti. Kondisi air sungai menjadi lebih keruh dari sebelumnya, tapi gaapa-apa kita tetep bisa menikmati berenang dan juga lompat tebing dari pinggir sungai tersebut.

Memanjat untuk Lompat dari Tebing

Manjat, lompat dan kemudian ulangi.

Setelah puas bermain air, perut kami mulai terasa lapar. Seperti yang sudah direncanakan, untuk perjalanan pulang kami memutuskan menggunakan perahu dengan biaya Rp10.000/orangnya.

Ringkasan dan Kesimpulan

Air Terjun Sri Gethuk cukup membuat kami merasa puas dengan trip hari pertama di Jogja ini. Walaupun sebelumnya sempat kecewa, tapi di tempat ini kekecawaan kami akhrirnya terbayarkan.

Perjalanan di hari pertama belum selesai, karena kami akan singgah ke beberapa tempat lainnya yang tentunya akan sangat menyenangkan.

Terima kasih sudah mampir ke blog nyikreuh, jangan lupa untuk ikuti terus instagram kami di @nyikreuh dan instagram pribadi saya di @GhiffariHendana untuk mendapatkan informasi lainnya mengenai tempat-tempat seru yang bisa kamu jelajahi di Jogja dan kota-kota lainnya!

Biaya: Rp10.000 – 25.000

Alamat: Dusun Mungguran II, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Hari Operasional: Setiap hari

Jam Operasional: 08.30 – Tutup

Total Pengeluaran

Tiket Masuk: Rp10.000,-

Parkir Mobil: Rp25.000/ mobil -> Rp5.000/orang

Sewa Pelampung: Rp20.000,-

Naik Kapal: Rp10.000/orang

WC Umum: Rp2.000/orang

Total: Rp47.000/orang

Fasilitas di sekitaran Air Terjun Sri Gethuk

  • Parkir kendaraan roda 2 & 4
  • WC umum & tempat ganti pakaian
  • Warung
  • Saung
  • Penyewaan pelampung
  • Penyewaan kapal/rakit
Beri penilaian untuk postingan ini!
[Keseluruhan: 5 Rata-rata: 5]

Leave a Reply