Menggapai Atap Jawa Barat, Ciremai 3078 MDPL

Saat memasuki waktu libur kuliah yang panjang dan membosankan (teruatama yang tidak ambil sp) dan merasa sangat mempuyai kerjaan (padahal pemalas) kami memiliki niat untuk pergi berlibur dengan melakukan pendakian. Awalnya yang kita inginkan adalah mendaki ke gunung merbabu di Jawa Tengah, tetapi karena suatu hal kami mengganti tujuan pendakian. Kami mendapat undangan dari teman yang dulu pernah mendaki bersama untuk menuju Atap Jawa Barat Gunung Ciremai 3078 MDPL.

Awalnya kami sepakat dari tim nyikreuh akan berangkat 4 orang, yaitu Dicky, Ghiffari, M.Rizky, dan saya sendiri, Fajzar. Tetapi sampai H-2 menuju keberangkatan, yang pasti akan berangkat ternyata berkurang menjadi hanya saya dan Ghiffari, padahal tenda dan logistik lainnya sudah dipersiapkan. Saat kami berdua benar-benar sudah pasti berangkat, J-11 Dicky dan M.Rizky akhirnya memutuskan untuk bergabung.

Samudera Awan di Puncak Gunung Ciremai 3078 MDPL

Samudera Awan di Puncak Tertinggi Jawa Barat, Gunung Ciremai 3078 MDPL

Berangkat Menuju Majalengka

Kami ber-4 sepakat untuk berkumpul di halte bis dipati ukur Bandung dan berangkat bersama ke gerbang tol pasir koja untuk bertemu dengan 3 anggota tim lainnya (Mas Donny, Bang Hanif dan Kang Ade). Seharusnya kami berkumpul pukul 6 pagi, tapi karena suatu hal saya baru bisa datang pukul 7. Setelah semua datang, kami langsung berangkat ke gerbang tol pasir koja.

Dari Terminal Leuwi Panjang hingga Maja menggunakan Elf

Pukul set.9 kami semua sudah berkumpul di sana dan langsung menaiki angkutan umum elf RW jurusan Bandung-Cikijing untuk turun di terminal maja, Majalengka, Jawa Barat. Perjalanan dari kota Bandung menuju terminal Maja membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan kondisi lalu lintas yang lancar.

Sesampainya di terminal maja kami melakukan beberapa aktifitas seperti beristirahat, sholat, makan siang dan juga belanja beberapa keperluan yang dirasa masih kurang.

Sewa Elf Menuju Pos 1, Apuy

Setelah semuanya selesai, kami mulai bertransaksi untuk menyewa kendaraan yang akan mengantarkan kami menuju pos 1 dan akhirnya kami sepakat untuk menggunakan pickup dengan biaya Rp250.000 per mobil.

Perjalanan dari terminal Maja menuju pos 1 di jalur Apuy ini membutuhkan waktu sekitar 30 – 60 menit perjalanan apabila menggunakan mobil pick up. Kondisi jalan dari terminal maja pun cukup bagus, saat perjalanan pun pemandangan sekitarnya juga cukup indah untuk dinikmati mata.

Rombongan Nyikreuh

Tim Nyikreuh saat Pendakian. Dari kiri ke kanan: Ghiffari-Dicky-Rizky-Fajzar

Setibanya di pos 1 kami langsung mendaftar dan mengisi beberapa form kertas diantaranya; jumlah pendaki beserta ketua tim, form barang yang menghasilkan sampah, simaksi, ditambah mengisi buku daftar pendakian untuk menentukan lamanya waktu melakukan pendakian. Setelah semua urusan perizinan selesai, kami beristirahat sejenak, mengisi kebutuhan air sesuai yang diarahkan ranger ditempat dan kami memulai pendakian dari pos 1 sekitar pukul 3 sore.

Pendakian Dimulai

Waktu perjalanan yang ditempuh dari pos 1 menuju pos 6 membutuhkan sekitar 7 jam. Apabila hitungannya pas, maka tim kami akan tiba di pos 6 sekitar pukul 11 malam. Karena kami berangkat saat sore hari, untuk mencapai pos 6 kita pun harus tetap berjalan saat malam hari tiba.

Awalnya kami ingin langsung menuju pos 6 dengan sekali perjalanan, tetapi karena keadaan tidak memungkinkan, maka kami memutuskan untuk bermalam terlebih dahulu. Selama perjalanan kami pun mencari area yang cukup luas dan datar agar cukup untuk didirikan camp, tetapi hingga hampir mencapai pos  4 kami belum menemukan tempat yang pas.

Sesampainya di pos 4 ternyata tempat tersebut bisa didirkan camp oleh kami untuk bermalam. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di pos 4, walaupun hanya ada kami saja disitu.

Diserbu Kawanan Babi untuk Pertama Kali

Setelah selesai membangun 2 tenda dan sedikit makanan, tiba-tiba terdengan suara yang cukup keras yang membuat kaget. Reflek kita langsung masuk ke tenda masing-masing, dan beberapa saat kemudian terdengar suara babi hutan yang sangat dekat dengan tenda. 5

Dengan perasaan yang tegang dan sebagian takut, akhirnya setelah beberapa puluh menit hening di dalam tenda kami memutuskan untuk tidur.

Larangan memetik edelweis

Larangan memetik bunga edelweis yang berada di Gunung Ciremai

Keesokan paginya kami kembali membereskan barang bawaan yang sebelumnya dikeluarkan, setelahnya kami langsung berangkat menuju pos 6. Perjalanan dari pos 4 menuju pos 6 menghabiskan waktu sekitar 3,5 jam perjalanan dengan medan menanjak yang cukup melelahkan.

Setibanya di pos 6 kami langsung mendirikan tenda, meng-unpack barang bawaan dan beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Sebagian dari kami pun ada yang membuat makan, tidur siang dan melakukan aktifitas lainnya sembari menunggu sore datang. Saat sore hari tiba kami pun segera bersiap untuk naik menuju puncak.

Summit Attack!

Seperti orang-orang pada umumnya kami memutuskan untuk 2 kali naik ke puncak, yaitu saat sore dan pagi hari untuk menikmati sunset dan sunrise. Dari pos 6 menuju puncak tidak memakan waktu yang lama, hanya sekitar 15 menit (naik).

Kami berangkat menuju puncak sekitar pukul 5 sore dengan membawa keperluan secukupnya dan meninggalkan barang bawaan sisanya di tenda. Jalur perjalanan yang berbatu membuat terasa susah-susah-gampang untuk menuju puncak tertinggi Jawa Barat ini.

Saat berada di puncak pada sore hari, sebenarnya saya tidak bisa menjelaskan lagi dengan kata-kata, tidak ada kata yang bisa mewakili untuk keadaan di puncak. Saya pribadi hanya bisa terkagum dan merasa bersyukur dapat mengunjungi atap Jawa Barat ini.

Sebagian dari kami pun bahkan terharu bisa berkunjung ke puncak tertinggi Jawa Barat, hanya saja karena angin yang sangat begitu kencang membuat kami tidak bisa bertahan lama di puncak. Setelah beberapa menit berfoto-foto, akhirnya kami memutuskan kembali ke tenda untuk beristirahat.

Puncak Ciremai 3078 MDPL

Puncak Gunung Ciremai 3078 mdpl

Sunrise di Puncak Gunung Ciremai, Atap Jawa Barat

Keesokan harinya kami memutuskan kembali ke puncak untuk menikmati sunrise. Cuaca disini terlihat tidak bersahabat, saat dini hari pun angin terasa sangat kencang dan membawa kabut ke sekitaran area camp.

Rencana kami untuk naik ke puncak pada pukul 5 pagi pun jadi tertunda, pada pukul 6.15 barulah kami bisa naik ke puncak tertinggi di Jawa Barat itu. Betul saja, ketika kami sampai di puncak jarak pandang di sini sangat terbatas. Bukan hanya itu, area sekitaran puncak pun terasa dingin karena dikelingi oleh kabut dan diikuti angin yang cukup kencang.

Tak lama kami menunggu, matahari pun muncul dari ufuk timur dan membuat kami benar-benar kagum dicampur dengan perasaan bahagia. Bukan hanya kami, beberapa pendaki lainnya pun terlihat merasakan hal yang sama saat melihat samudra diatas awan yang tampak begitu indah, bahkan lebih dari sekedar indah.

Untuk yang kedua kalinya, keindahan di puncak Ciremai yang kami lihat di pagi itu tidak dapat terucakpan hanya dengan kata-kata. Setelah berpuas diri dengan berfoto, akhirnya kami memutuskan turun ke tenda untuk bersiap-siap melakukan perjalanan pulang. Sesampainya di tenda kami langsng memasak makanan dan juga memberskan barang bawaan untuk dibawa turun.

Plat tulisan ciremai 3078

Beberapa plakat besi yang digunakan untuk berfoto di puncak

Perjalanan Pulang

Untuk perjalan pulang, waktu yang kami butuhkan lebih cepat 2x lipat (bahkan lebih) ketimbang saat perjalanan naik. Jika saat naik dapat menghabiskan waktu sekitar 6-8 jam, maka saat perjalanan turun kami dapat menyelesaikannya hanya dengan waktu kurang dari 3 jam, lebih tepatnya 2 jam 40 menit.

Entah karena ingin cepat pulang atau keadaan perut yang sudah tidak kondusif, kami bisa berjalan begitu cepat hanya dengan sedikit beristirahat. Akhirnya pada pukul 12.30 kami tiba juga di pos 1.

Setibanya disana, kami memberikan sampah yang kami bawa turun kepada petugas setempat untuk dikelola. Kami mengobrol dengan para petugas sejenak sambil menunggu beberapa teman yang belum sampai. Setelah itu kami membersihkan diri, makan, dan mengisi buku daftar tamu yang telah menyelesaikan pendakian.

Kendaraan yang akan membawa kami ke terminal maja pun sudah siap. Kurang lebih pukul set.4 sore akhirnya kami meninggalkan pos 1 untuk menuju terminal maja.

Perjalanan menuju puncak ciremai

Keadaan track saat perjalanan pulang

Sesampainya disana, kami beristirahat sejenak sembari menunggu kendaraan umum yang akan membawa kita kembali ke Bandung. Setelah mendapatkan kendaraan yang kosong, akhirnya kami memulai perjalanan untuk pulang. Dari terminal Maja, kami berangkat sekitar pukul set5 sore dan diprediksi tiba di Bandung sekitar pukul set8 malam.

Ternyata benar, kami tiba di Bandung sekitar pukul set8 di terminal Leuwi Panjang. Setibanya di Bandung kami mulai berpisah dan memberikan selamat dan ucapan istirahat satu sama lain. Itulah perjalanan kami ke puncak tertinggi Jawa Barat puncak Gunung Ciremai 3078 mdpl sebagai tudung/atap dari Jawa Barat.

Total Pengeluaran

Transport : elf. Bandung – Cikijing (Pp.) = Rp 30.000,- x 2 = Rp 60.000,-
Pick Up = Pergi Rp 30.000/orang ; pulang Rp25.000/orang = Rp 55.000,-
Simaksi/tiket masuk : Rp 50.000/orang (termasuk makan 1 kali + gorengan + teh atau kopi)
Patungan Logistik : Rp. 30.000,-
Perbekalan Pribadi : Rp. 35.000,-
Biaya Tidak terduga : Rp. 10.000,-
Total : Rp. 240.000/orang

Bagi saya naik gunung itu merupakan hal yang membuat semuanya menjadi terbuka, menjadi diri sendiri dan sifat asli teman kalian pun akan terlihat dengan kita naik gunung. Tidak lupa saya ingatkan, tidak mengambil apapun selain gambar, tidak meninggalkan apapun selain jejak kaki, dan tidak membunuh apapun kecuali waktu. Sampai ketemu lagi di trip berikutnya bersama nyikreuh!

Beri penilaian untuk postingan ini!
[Keseluruhan: 0 Rata-rata: 0]

Comments 2

  1. Avatar for Fredrik Fredrik October 1, 2015
    • Ghiffari Hendana October 1, 2015

Leave a Reply