Tentang Berbagi Kebersamaan di Ujung Aspal Wanayasa

Area Hutan Pinus di Ujung Aspal Wanayasa

Area Hutan Pinus di Ujung Aspal Wanayasa

Ada yang pernah mendengar daerah Ujung Aspal? Salah satu tempat yang belum banyak orang ketahui di daerah Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Penduduk daerah setempat sering menyebutnya Bukit Pinus Panyawangan.

Saat menyambangi daerah tersebut, wisatawan masih di dominasi oleh penduduk lokal, yang di lihat dari banyaknya plat nomor kendaraan yang berasal dari wilayah tersebut. Ujung Aspal Wanayasa ini baru diresmikan pada 23 Maret 2016 oleh Bupati Purwakarta saat itu, H. Dedi Mulyadi, SH.

Ujung Aspal umumnya di dominasi oleh hutan pinus yang dimiliki oleh Perhutani yang kemudian dikembangkan menjadi tempat wisata. Kemudian di kelola bersama dengan LMDH dan beberapa tokoh masyarakat setempat.

Sepanjang area wisata, panorama yang diberikan cukup indah dan dikelilingi oleh pepohonan berjenis pinus. Pohon – pohon berjejer rapi sehingga membuat pemandangan aestetik di lihat. Selain itu, udara di sini pun cukup sejuk karena area tersebut dekat sekali dengan Gunung Burangrang yang berada di belakangnya.

Banyak area bersantai yang bisa di manfaatkan, karena warga lokal setempat menyediakan hammock dan tikar untuk disewakan. Jadi kalian tidak perlu takut apabila ingin beristirahat, tetapi tidak membawa alas.

Pada kesempatan kemarin, saya bersyukur banget karena bisa pergi menikmati panorama indah tersebut bersama 4 (empat) teman lainnya dari Yayasan Mandiri Autisma Indonesia.

Waktu Tempuh dan Rute

Daerah Ujung Aspal tersebut berada di Kecamatan Wanayasa yang bisa menghubungkan 3 (tiga) wilayah sekaligus, yakni Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang.

Titik kumpul keberangkatan kita dari Legenda Wisata, Cibubur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada pukukl 08.30 WIB dan prediksi keberangkatan menurut google maps selama 2 jam 18 menit menggunakan mobil.

Maps Cibubur - Ujung Aspal Wanayasa

Maps Cibubur – Ujung Aspal Wanayasa

Karena antusias yang lumayan rame, selain peserta dari Yayasan Mandiri Autisma Indonesia, beberapa orangtuapun ikut mendampingi karena penasaran dengan lokaso tersebut.

Untuk bisa sampai ke lokasi tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 1 (satu) jam atau 25 km dari pusat kota sebelum kita sampai di Ujung Aspal Wanayasa.

Akses jalan menuju ke ujung aspal sudah 75% layak. Namun kita harus berhati-hati karena ketika masuk ke Jalan Cagak, sekitar 1,5 km dari Ujung Aspal jalan mulai mengecil dan beberapa area belum di halusi oleh aspal dan sedikit tanjakan curam.

Harga dan Tiket Masuk

Jam buka di tempat wisata Ujung Aspal dibuka selama 24 jam, bahkan banyak pengunjung yang bermalam untuk camping di sini. Jadi, kita tidak perlu khawatir datang kapan saja, selama tidak ada pembatasan aktifitas akibat kebijakan Pandemi Covid-19 dari Pemerintah.

Hutan Pinus Ujung Aspal Wanayasa

Hutan Pinus Ujung Aspal Wanayasa

Untuk harga tiket masuk, di pos depan kita akan dikenakan tarif sebesar Rp 7.500,- per orang dan tiket masuk per satu mobil sebesar Rp 10.000,-. Apabila ingin sewa tikar atau hammock sebesar Rp 25.000,-. Harga yang relatif terjangkau dengan fasilitas yang lumayan oke.

Pesan Berbagi dengan Individu Autisma

Yang menjadi menarik dalam perjalanan ini adalah kita pergi bersama dengan teman-teman autisma. Hal yang memotivasi saya untuk berangkat dengan mereka adalah karena mereka sangat senang bereksplorasi, berjalan kaki dan menikmati lingkungan sekitar.

Foto Bersama di Curug Pamoyanan

Foto Bersama di Curug Pamoyanan

Karena bukan hanya sekedar menikmati pemandangan alam yang menakjubkannya saja, Ujung Aspal Wanayasa memiliki jalur trekking yang bisa digunakan untuk mengasah motorik dan aktifitas lainnya yang dapat menunjang perkembangan dari individu autisma dan mereka sangat enjoy menikmati setiap langkahnya selama melakukan perjalanan tersebut.

Apabila kita melakukan trekking di area tersebut, kita akan menemukan Curug Pamoyanan selama 15 menit dari titik awal perjalanan. Namun sayangnya, air di curug pamoyanan sedang surut sehingga kita tidak bisa menikmati wahana bermain air di area tersebut.

Selain itu, ada Goa Jepang yang didirikan sebagai tempat persembunyian pada jaman penjajahan dahulu. Total waktu tempuh perjalanan menelusuri area perhutanan yang ada di Ujuang Aspal Wanayasa kurang lebih sekitar satu jam pp dengan jalan setapak yang sudah ada rutenya.

Saya merasa terkesan dengan perjalanan ke Ujung Aspal Wanayasa kali ini. Selain karena berpartner menelusuri destinasi baru dengan teman autisma dari Yayasan Mandiri Autisma Indonesia, sayapun belajar banyak tetang sebuah kebersamaan dan berbagi keceriaan bersama mereka.

Saya baru paham tentang bagaimana pentingnya sebuah perjalanan bagi mereka yang memberikan dampak positif terhadap kemajuan dan perkembangan sosial dan aktifitas fisik dari Individu Autisma.

Foto Bersama di Bunche

Foto Bersama di Bunche

Karena rute kepulangan yang berbeda, saya pulang ke Bandung dan mereka kembali ke Cibubur, kamipun menyempatkan untuk berhenti sejenak menikmati kafe dengan panorama kebun teh yang cukup asri. Berbagi bersama orangtua dan menceritakan hal-hal unik tentang keseharian kebiasaan mereka di rumah.

Sangat berkesan sekali melakukan perjalanan dengan mereka, semoga kita bisa terus melakukan hal ini dengan konsisten sehingga ada kesan baru di setiap perjalanannya, terimakasih!

Beri penilaian untuk postingan ini!
[Keseluruhan: 1 Rata-rata: 5]

Leave a Reply