Destinasi Budaya Sumatra Barat yang Memikat Hati

Apa yang pertama kali kalian bayangkan ketika mendengar Budaya Sumatra Barat? Jam Gadang? Padang? atau bahkan Rendang? Yes, semua itu bisa kita temukan di Sumatra Barat. Dalam kunjungan kerja kali ini, ga banyak tempat yang bisa saya datengin. Tapi setidaknya kunjungan kerja saya kali ini menambah catatan perjalanan saya ke Padang dan Bukittinggi, Sumatra Barat.

Sebenernya saya pengen banget tau destinasi di daerah Teluk Mandeh. Orang bilang kalo Mandeh itu adalah Raja Ampatnya Sumatra. Tapi sayangnya, itu adalah hal yang masih membuat saya penasaran karena keterbatasan waktu yang saya dapatkan ketika berada di Sumatra Barat.

Seperti biasa, ketika saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan kunjungan kerja, saya selalu memanfaatkan momentum tersebut untuk traveling sesempit apapun waktu yang saya punya.

Jam Gadang, ciri khas Budaya Sumatra Barat

Jam Gadang, ciri khas budaya Sumatra Barat

Jam Gadang, Eternitas Kota Bukittinggi

Ikon Kota Bukittinggi yang satu ini sangat populer di mata masyarakat. Merupakan sebuah menara jam yang berlokasi di jantung kota, Jam Gadang, sesuai dengan namanya ‘gadang’ yang berarti besar.

Bangunan ini sudah berusia sekitar 180 tahun dan selalu memberikan kesan yang sama kepada setiap para penikmatnya. Pagi hingga sore hari, menengadah melihat puncak Jam Gadang akan menampilkan kemegahan bangunan dengan background langit luas. Pada malam hari, Jam Gadang memberikan nuansa romantis nan eksotis yang mempesona.

Jam Gadang pada malam hari

Jam Gadang yang eksotis nan romantis pada malam hari

Angka 4 menjadi teka teki yang selalu dikaitkan. Misalnya, mengapa menara ini punya 4 buah jam di setiap sisinya atau bahkan mengapa angka 4 pada bilangan romawi di tulis ‘IIII’ bukan ‘IV’?

Dalam sejarahnya, konon katanya ada 4 orang pekerja yang meninggal pada saat kecelakaan kerja. Untuk mengenang hal tersebut, maka jam yang di pesan dari Rotterdam itu sengaja di tulis angka I berjajar, ‘IIII’ bukan ‘IV’.

Menara Jam Gadang sudah mengalami 3 kali perubahan. Saat pertama didirikan, menara yang berbentuk bulang memiliki simbol patung ayam yang menghadap ke arah timur di atasnya. Sedangkan, pada masa penjajahan Jepang bentuk tersebut berubah menjadi Pagoda. Saat ini, setelah Indonesia merdeka Jam Gadang memiliki bentuk atap rumah khas Adat Minangkabau.

Angka IIII Romawi pada Jam Gadang

Angka IIII Romawi pada Jam Gadang, dimana seharusnya dituliskan IV

Jam Gadang merupakan sebuah hadiah dari Ratu Belanda kepada sekretaris di Kota Bukittinggi, Rook Maker. Dedesain oleh arsitek bernama Yazid Abidin Rajo Mangkuto, pembangunan ini menghabiskan biaya sekitar 3000 gulden dan menjadi titik 0 km Kota Bukittinggi selalu menjadi daya pikat setiap wisatawan yang datang.

Masjid Raya Sumatra Barat, Kuat Menjaga Adat

Sedikit bergeser ke arah Ibu Kota Sumatra Barat, yaitu Padang. Hal yang ga kalah memikatnya yaitu Masjid Raya Sumatra Barat. Seiring dengan perkembangan zaman, struktur bangunan Masjid pun terus mengikuti tren dan adat setempat. Tetapi hal tersebut tentu tidak mengubah fungsi utama Masjid sebagai tempat beribadah.

Masjid Raya Sumatra Barat dirancang sebagai destinasi religi yang tahan terhadap gempa bumi. Tak serupa seperti Masjid pada umumnya yang memiliki kubah di atasnya, Masjid ini memiliki atap khas Budaya Minangkabau. Bagian atapnya memiliki desain Rumah Gadang dengan empat sudut lancip , sedangkan bangunannya berbentuk gonjong.

Masjid Raya Sumatra Barat

Masjid Raya Sumatra Barat dengan atap yang ikonik

Desain yang unik ini ternyata dirancang khusus untuk tahan gempa bumi hingga 10 magnitudo. Sumatra Barat memang merupakan daerah pesisir barat yang rawan bencana karena Pulau Sumatra masuk dalam kategori tatanan tektonik yang unik. Di bagian selatan pulau ini ada zona pertemuan lempeng secara subduksi, di mana lempeng Indo-Australia menyusup masuk ke bawah lempeng Eurasia.

Masjid Raya Sumatra Barat juga bisa digunakan untuk shelter atau lokasi evakuasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.

Ini merupakan catatan perjalanan pertama saya tentang Sumatra Barat. Pengalaman yang membuat terkesan tentang Sumatra Barat adalah ketika zaman semakin modern dan pergeseran budaya terasa di beberapa Kota besar di Indonesia, namun Sumatra Barat tetap menjaga dan melestarikan identitas, adat dan budaya Minangkabau. Semoga tulisan ini bisa membantu kalian untuk sedikitnya mengetahui tentang Budaya Sumatra Barat.

Beri penilaian untuk postingan ini!
[Keseluruhan: 1 Rata-rata: 5]

Comments 2

  1. Avatar for Ibadah Mimpi Ibadah Mimpi November 27, 2019
    • Admin December 6, 2019

Leave a Reply

Tags: